Kamis, 27 Desember 2012

Harga Burung di Jabotabek 2012


Sebagian besar pedagang burung di kawasan Jakarta – Bogor – Depok – Tangerang – Bekasi (Jabodetabek) mengatakan harga burung sepanjang tahun 2012 cenderung lebih stabil daripada tahun-tahun sebelumnya. Meski demikian, untuk beberapa jenis burung tertentu, mengalami kenaikan atau penurunan harga namun tidak begitu signifikan.
Kepopularan pleci di kawasan Jabodetabek sepertinya hanya bertahan pada medio 2012 saja. Hal ini dialami oleh beberapa penjual burung di wilayah Jabodetabek. Para pedagang burung di Blok E Pasar Kebon Kembang Kota Bogor, dan Pasar Empang, misalnya, mengalami penurunan penjualan pleci.
Perlu diketahui, tren penurunan penjualan pleci tidak dijumpai di beberapa wilayah Jawa lainnya, baik di DIY, Jateng, maupun Jatim, sebagaimana pernah diberitakan omkicau.com dalam artikel Fenomena pleci: Pasang surut sepanjang tahun 2012.
Kondisi pleci berkebalikan dari gelatik wingko yang justru mengalami peningkatan permintaan, sekaligus kenaikan harga, di beberapa wilayah seperti Bogor, Cibinong, dan Depok. Hal ini konkruen dengan makin maraknya lomba yang membuka kelas gelatik wingko.
Bakalan gelatik wingko yang beberapa bulan sebelumnya hanya dibanderol seharga Rp 60.000. Sekarang sudah naik menjadi Rp 100.000 per ekor. Kenaikan harga gelatik wingko juga diakui Ian Tailor, pedagang burung di Blok E Pasar Kebon Kembang Kota Bogor.
“Pasaran gelatik wingko sedang naik, karena makin banyak kicaumania yang ingin memeliharanya. Kenari juga mengalami peningkatan penjualan, meski harganya tetap stabil.,” tutur Kang Ian.
 IAN TAILOR PEDAGANG BURUNG DI PASAR KEBON KEMBANG BLOK E
IAN TAILOR PEDAGANG BURUNG DI BLOK E PASAR KEBON KEMBANG KOTA BOGOR
Sementara itu, harga pasaran untuk burung kacer, cucak hijau, anis merah, dan lovebird cenderung tidak menentu atau tergantung kondisi pasaran. Akibatnya, harga yang disurvai omkicau.com berbeda-beda di setiap pedagang burung.
HARGA BURUNG DI BOGOR CENDERUNG STABIL DI AKHIR TAHUN INI
HARGA BURUNG DI BOGOR CENDERUNG STABIL HINGGA AKHIR TAHUN INI
Berikut ini daftar harga burung yang berhasil saya himpun dari beberapa pedagang burung di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya (data dibuat pada 16 Desember 2012).
Anis KembangDewasa Rp  400.000 – 500.000
Anis MerahDewasa Rp  800.000 – 2.000.000
Beo JawaAnak / Muda Rp  550.000 – 700.000
Beo JawaDewasa Rp  1.500.000 – Rp  2.500.000
Beo Nias tidak diperdagangkan
 (satwa dilindungi UU)
Blackthroat Rp  1.250.000 – 1.750.000
 (tergantung kondisi)
Branjangan Rp  150.000 – Rp  300.000
CiblekTangkapan hutan Rp  25.000 – Rp  35.000
CiblekLolohan Rp  60.000 – 70.000
 (Pasar Merdeka)
Ciblek Dada KuningDewasa Rp  75.000 – Rp  250.000
Ciblek Dada PutihDewasa Rp  130.000 – Rp  300.000
Cipo / SirpuAnakan Rp 80.000
Cipo / SirpuDewasa tangkapan hutan Rp  60.000-Rp  70.000
Cucak Gunung/Wilis Rp  40.000 – Rp  50.000
Cucak HijauBakalan Rp  250.000 – 350.000
Cucak HijauDewasa Bakalan Rp  500.000 – 600.000
Cucak HijauDewasa Rp  800.000 – 1.800.000
 (tergantung kondisi)
Cucak Hijau Mini Rp  400.000 – 450.000
Cucak Jenggot Rp  150.000 – Rp  400.000
Decu Rp  300.000
Gelatik Batu Rp  100.000 – Rp  350.000
Hwamei / Wambie Rp  1.500.000-2.000.000
 (stok kosong)
Jalak Hongkong Rp                                                                                       1.500.000
Jalak KeboDewasa Rp  80.000 – Rp  135.000
Jalak NiasDewasa Rp  125.000 – Rp  200.000
Jalak Putih Rp  1.200.000 – Rp 1.500.000
Jalak Putih Hongkong Rp  1.500.000
Jalak SurenDewasa Rp  500.000 – 750.000
Jalak Suren Malaysia Rp  250.000 – 300.000
Kacer Rp  250.000 – Rp  700.000
Kacer JabarTangkapan Hutan Rp  200.000-Rp  250.000
Kacer JatimDada hitam Rp  600.000 – 800.000
Kapas TembakDewasa Rp  150.000 – 300.000
 (tergantung kondisi)
Kenari Lokal Rp  180.000 – 300.000
Kutilang Rp  40.000 – Rp  60.000
KutilangLolohan Rp  25.000
 (Pasar Merdeka)
Kutilang Emas/Sutera Rp  60.000 – 70.000
LovebirdDewasa non-klep Rp  350.000 – 500.000
 (tergantung warna)
Lovebird Hijau StandarDewasa kacamata Rp  500.000 – 800.000
Murai Borneo / Jambi belum ada data
Murai LampungDewasa MH bakalan Rp  350.000 – Rp 400.000
Murai LampungDewasa Rp  1.200.000 – Rp 2.000.000
Murai Medan Rp  2.500.000
Murai Nias / Aceh belum ada data
ParkitSepasang Rp  150.000 – Rp  180.000
 (kondisi ombyokan)
Pentet Rp  80.000 – Rp 300.000
Pleci Buxtoni Lokal Rp  20.000 – Rp 25.000
Pleci Dada AbuAsal Jatim Rp  50.000
 (kondisi ombyokan)
Pleci Dada DuningAsal Jatim Rp  100.000 – 165.000
Pleci KuningBodi besar Rp  35.000 – 60.000
 (stok kosong)
Pleci Kuning Lokal Rp  15.000 – 20.000
 (kondisi ombyokan )
Poksay tompel hongkong Rp  1.200.000 – 1.800.000
 (stok kosong)
PrenjakLolohan Rp  50.000
 (Pasar Merdeka)
Robin Pancawarna Rp  350.000 – 500.000
 (stok terbatas)
Robin Peking/Mandarin saat ini kosong
Sanger Rp  700.000
Tledekan Gunung Rp  300.000 – 350.000
Tledekan Laut Rp  180.000 – 250.000
Trucukan/Jogjog Rp  40.000 – Rp  60.000
Demikian informasi harga burung di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. Bagaimana peluang pleci untuk bertahan di tahun 2013? Apakah fenomenanya akan tergantikan gelatik wingko atau malah makin menanjak popularitasnya? Bagaimana dengan jenis burung lainnya?
Kita lihat saja tahun depan. Semoga bermanfaat.

"Beras Cerdas" Untuk Warga Miskin

Dosen Temukan "Beras Cerdas" untuk Warga Miskin


Jember - Sebanyak 490 warga miskin di Kecamatan Jelbuk dan Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis, 27 Desember 2012, menerima bantuan beras tiruan dari Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Jawa Timur dan Universitas Jember."Beras cerdas buatan ahli dari Unej ini kami proyeksikan menggantikan beras biasa untuk warga miskin (raskin)," kata Kepala Bidang Penganekaragaman BKP Jawa Timur, Priyanto.
Menurut Priyanto, Badan Ketahanan Pangan Pusat (Kementerian Pertanian), dan BKP Jawa Timur telah mendirikan empat pabrik beras cerdas di Kabupaten Jember, Ponorogo, dan Blitar dengan kapasitas produksi 2 ton per hari. "Kami ingin beras cerdas ini juga untuk mendidik konsumen terbiasa mengkonsumsi makanan pokok non-beras," ujarnya.

Penemu beras cerdas yang juga dosen Universtas Jember, Achmad Subagio, mengatakan bahwa kerja sama dengan DKP Jawa Timur itu sangat bermanfaat bagi masyarakat luas. Apalagi Indonesia kaya akan potensi pangan alternatif pengganti beras, seperti ubi kayu atau singkong, sagu, ubi jalar, umbi-umbian, kacang-kacangan, dan jagung.
"Kami berharap usaha dan kerja sama ini mendapat dukungan luas agar Indonesia bebas dari ketergantungan impor di bidang pangan," ucapnya.
Pertengahan 2011 lalu, Subagio berhasil menciptakan beras tiruan yang kemudian disebut sebagai beras cerdas dari bahan tepung singkong, atau yang disebut sebagai modified cassava flour (Mocaf). Doktor lulusan Osaka Prefecture University, Jepang, itu memaparkan bahwa beras buatannya memiliki lima kecerdasan.

Di antaranya berbahan baku lokal, yakni Mocaf dan bahan alami lain yang bisa diperoleh di berbagai daerah di Indonesia, seperti sayuran. Proses pembuatannya sederhana dan bisa diproduksi secara massal oleh industri besar dan kecil, seperti usaha kecil dan menengah (UKM). Memasaknya pun seperti memasak beras atau mi instan yang bisa menggunakan dengan rice cooker atau panci masak.
Selain itu, juga cerdas dalam pemanfaatan kesehatan serta untuk tujuan pembangunan nutrisi, ekonomi, dan kesejahteraan rakyat.
Beras cerdas bisa dikombinasikan dengan bahan lain agar bisa disesuaikan dengan selera, juga kebutuhan konsumsi karbohidrat secara umum dan kebutuhan khusus. Misalnya, untuk kebutuhan khusus masyarakat yang rawan gizi atau mengalami gizi buruk, beras cerdas bisa ditambah dengan sumber protein lain, seperti yodium dan zat besi.

"Begitu juga untuk penderita kolesterol atau diabetes, autis, serta ibu hamil dan menyusui, dengan mudah ditambahkan unsur yang dibutuhkan dan diambilkan dari bahan lokal juga. Begitu juga untuk ibu hamil dan menyusui bisa ditambahkan sayur katu, dan sayuran lain yang banyak mengandung asam folat," ucap Subagio.
Subagio menyatakan bahwa beras cerdas memiliki kandungan gizi yang lebih dibandingkan beras biasa. Selain kandungan karbohidrat dari tepung Mocaf, juga beras, ditambah bahan-bahan alami lain yang mengandung protein, antioksidan, vitamin, dan mineral. Apalagi 25 sampai 30 persen beras cerdas ini bahannya juga dari beras padi.
(tempo/27/12/12)
Menurut Priyanto, Badan Ketahanan Pangan Pusat (Kementerian Pertanian), dan BKP Jawa Timur telah mendirikan empat pabrik beras cerdas di Kabupaten Jember, Ponorogo, dan Blitar dengan kapasitas produksi 2 ton per hari. "Kami ingin beras cerdas ini juga untuk mendidik konsumen terbiasa mengkonsumsi makanan pokok non-beras," ujarnya.
Penemu beras cerdas yang juga dosen Universtas Jember, Achmad Subagio, mengatakan bahwa kerja sama dengan DKP Jawa Timur itu sangat bermanfaat bagi masyarakat luas. Apalagi Indonesia
 kaya akan potensi pangan alternatif pengganti beras, seperti ubi kayu atau singkong, sagu, ubi jalar, umbi-umbian, kacang-kacangan, dan jagung.

"Kami berharap usaha dan kerja sama ini mendapat dukungan luas agar Indonesia bebas dari ketergantungan impor di bidang pangan," ucapnya.Pertengahan 2011 lalu, Subagio berhasil menciptakan beras tiruan yang kemudian disebut sebagai beras cerdas dari bahan tepung singkong, atau yang disebut sebagai modified cassava flour (Mocaf). Doktor lulusan Osaka Prefecture University, Jepang, itu memaparkan bahwa beras buatannya memiliki lima kecerdasan.
Di antaranya berbahan baku lokal, yakni Mocaf dan bahan alami lain yang bisa diperoleh di berbagai daerah di Indonesia, seperti sayuran. Proses pembuatannya sederhana dan bisa diproduksi secara massal oleh industri besar dan kecil, seperti usaha kecil dan menengah (UKM). Memasaknya pun seperti memasak beras atau mi instan yang bisa menggunakan dengan rice cooker atau panci masak.Selain itu, juga cerdas dalam pemanfaatan kesehatan serta untuk tujuan pembangunan nutrisi, ekonomi, dan kesejahteraan rakyat.Beras cerdas bisa dikombinasikan dengan bahan lain agar bisa disesuaikan dengan selera, juga kebutuhan konsumsi karbohidrat secara umum dan kebutuhan khusus. Misalnya, untuk kebutuhan khusus masyarakat yang rawan gizi atau mengalami gizi buruk, beras cerdas bisa ditambah dengan sumber protein lain, seperti yodium dan zat besi.
"Begitu juga untuk penderita kolesterol atau diabetes, autis, serta ibu hamil dan menyusui, dengan mudah ditambahkan unsur yang dibutuhkan dan diambilkan dari bahan lokal juga. Begitu juga untuk ibu hamil dan menyusui bisa ditambahkan sayur katu, dan sayuran lain yang banyak mengandung asam folat," ucap Subagio.Subagio menyatakan bahwa beras cerdas memiliki kandungan gizi yang lebih dibandingkan beras biasa. Selain kandungan karbohidrat dari tepung Mocaf, juga beras, ditambah bahan-bahan alami lain yang mengandung protein, antioksidan, vitamin, dan mineral. Apalagi 25 sampai 30 persen beras cerdas ini bahannya juga dari beras padi. (tempo/27/12/12)

Bagamana menurut Anda Tentang Artikel ini?

FOTO TENTANG BULAN

mau liat kalau bulan diabadikan lewat foto yang menajubkan....silahkan diliat...... :)















jangan lupa like nya........

Rabu, 26 Desember 2012

POLISI CANTIK


Wah ini adalah Polisi Wanita Republik Indonesia Yang Cantik-cantik..heheehehehehe
*******************************************************************








Anda ingin berkomentar silahkan.... ;)

Senin, 24 Desember 2012

JOKOWI DATANGI GEREJA KATERDAL


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo malam ini menyempatkan diri menyapa ribuan umat Kristiani yang tengah melakukan Misa Malam Natal, Senin (24/12/2012). Saat tiba di Gereja Katedral, kehadiran Jokowi langsung mengundang perhatian dan disambut tepuk riuh ribuan umat Kristiani di gereja tersebut.
Mengenakan batik cokelat, Jokowi tiba di Katedral sekitar pukul 19.15 WIB. Dengan berjalan kaki, Jokowi menelusuri halaman gereja menuju pintu utama Katedral. Di sepanjang jalan, mantan Wali Kota Solo ini menyempatkan diri untuk menyalami umat Kristiani yang duduk di bawah tenda di sekitar halaman Katedral.
Tak lama kemudian, suasana yang awalnya tenang dan khidmat berubah menjadi riuh karena para umat Kristiani yang tengah menanti waktu pelaksanaan Misa, langsung memberikan tepuk tangan karena keramahan Jokowi. Bahkan tak sedikit umat yang berteriak "Jokowi, Jokowi" sambil mencari celah untuk mengambil foto.
Persis di depan pintu utama Gereja Katedral, Jokowi yang dijemput beberapa Uskup menyempatkan diri membalikkan badan sambil melambaikan tangan seraya berucap Selamat Hari Natal.



KUMPULAN FOTO IQBAL COBOY JUNIOR